Jiwa manusia beragam. Ada tiga jenis jiwa manusia yang dringkas dari kitab Al Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah dalam Roudhotul muhibbiin:
1. Jiwa yang mempunyai karakter yang luhur;
Orang yang memiliki karakter ini menyukai kebaikan, menjauh dari perkara yang rendah.
2. Jiwa yang berperangai kasar
Pemilik jiwa ini adalah yang menyukai perbuatan melampaui batas dan sewenang-wenang di muka bumi.
3. Berkepribadian hewani disertai penuh syahwat
Cinta di alam ini melanda tiap jiwa tnpa membeda-bedkan. Terkadang jenis kedua dan ketiga berpadu dalam satu individu. Yang mengalami akan suka pada apa yang mendominasi tanpa mempedulikan teguran untuknya, akan mengutamakan yang dicintai dan berpaling dari apa yang tidak disukai.
Karakter yang menyukai kebaikan maka akan berteman dekat dengan malaikat. Para malaikat akan membimbing, serta menashihatinya, memohonkan ampun untuknya saat ia terpeleset, mengingatkan disaat khilaf.
Golongan yang kedua akan berteman dengan syaithon. Dimana ia akan dikeluarkan menuju kegelapan. Amalannya akan dibantu untuk meniru akhlaq makhluq terkutuk.
Adapun golongan ketiga, maka ia mirip dengan hewan. Yang diperjatikan hanya naluri “hewaninya”, tidak menginginkan selainnya.
Lantas cinta jenis jiwa yang manakah kita? Modal akhlaq yang baik atau menuruti “ego” atau bahkan nafsu biologis semata?!?