Laman

بسم الله الرحمان الرحيم Ibnu Mas’ud tentang pengertian Al Jamaah : “Al Jamaah adalah sesuatu yang mencocoki Al Haq walaupun engkau sendiri (yang mengikutinya).” (Riwayat Al Laalikaiy dari Ibnu Mas’ud dalam Kitab As Sunnah dan Abu Syamah dalam Al Ba’its ‘Ala Inkari Bida’ Wal Hawaadits halaman 22 dan Ibnul Qayyim dalam Kitab Ighatsatul Lahfan halaman 1/70)

01 Januari 2011

homsex

Istilah-Istilah Yang Perlu Diketahui
v Faktor psikoseksual
ialah semua faktor kejiwaan yang terganggu dalam diri penderita, yang selanjutnya memperburuk fungsi seksualnya. Diantaranya adalah factor identitas seksual, identitas gender, orientasi seksual, dan perilaku seksual (Synopsis Kaplan, 8ed; p:676-677)

v Seks, Seksualitas, Identitas Seksual

* Menurut dr. Boyke Dian Nugraha, DSOG MARS, seks dapat dikelompokkan menurut beberapa dimensi. Di antaranya:
-Dimensi Biologis yang berkaitan dengan alat reproduksi. Di dalamnya termasuk pengetahuan mengenai hormon-hormon, menstruasi, masa subur, gairah seks, bagaimana menjaga kesehatan dan gangguan seperti PMS (penyakit menular seksual), dan bagaimana memfungsikannya secara optimal secara biologis. Dimensi Faal mencakup pengetahuan mengenai proses pembuahan, bagaimana ovum bertemu dengan sperma dan membentuk zigot dan seterusnya.
-Dimensi Psikologis Seksualitas berkaitan dengan bagaimana kita menjalankan fungsi kita sebagai mahluk seksual dan identitas peran jenis. Mengapa pria dipandang lebih agresif daripada wanita?
-Dimensi Medis adalah pengetahuan mengenai penyakit yang di oleh hubungan seks, terjadinya impotensi, nyeri, keputihan dan lain sebagainya.
-Dimensi Sosial Seksualitas berkaitan dengan hubungan interpersonal (hubungan antar sesama manusia). Seringkali, hambatan inleraksi ditimbulkan oleh kesenjangan peran jenis antara laki-laki dan perempuan. Hal ini dipepgaruhi oleb faktor budaya dan idola asuh yang lebih memprioritaskan posisi laki-laki. Anggapan tersebut harus diluruskan. karena jenis kelamin tidak menentukan mana yang lebih baik atau berkualitas.
* Menurut WHO, istilah sex mengacu pada karakteristik fisiologis dan biologis yang menetapkan antara laki-laki dan wanita.
* Menurut Zawid (1994), kata sex sering digunakan dalam dua hal, yaitu: (a) aktivitas sexsual genital, dan (b) sebagai label jender (jenis kelamin). Sedangkan seksualitas memiliki arti yang lebih luas karena meliputi bagaimana seseorang merasa tentang bagaimana seseoarang merasa tentang diri mereka dan bagaimana mereka mengkomunikasikan perasaan tersebut terhadap orang lain melalui tindakan yang dilakukannya seperti, sentuhan, ciuman, pelukan, senggama, atau melalui perilaku yang lebih halus seperti isyarat gerak tubuh, etiket, berpakaian, dan perbendaharaan kata.

v Identitas Gender
* Menurut WHO, mengacu pada peran sosial dibangun, perilaku, kegiatan, dan atribut bahwa suatu masyarakat tertentu dianggap layak untuk pria dan wanita.
* Untuk kata lain , laki-laki dan perempuan adalah kategori jenis kelamin, sedangkan maskulin dan feminine adalah kategori gender

v Orientasi seksual

* Menurut PPDGJ III, orientasi seksual adalah ketertarikan / dorongan / hasrat untuk terlibat secara seksual dan emosional (ketertarikan yang bersifat romantis).

* Jenis orientasi seksual iaitu:
Heteroseksual - ketertarikan romantik dan seksual terhadap pasangan yang berlainan seks

Biseksual - ketertarikan romantik dan seksual terhadap laki-laki dan wanita

Homoseksual - ketertarikan romantik dan seksual terhadap laki-laki sejenis

Gay (MSM) - Suatu label yang diberikan kepada lelaki yang mempunyai ketertarikan seksual kepada lelaki lain

Lesbian - Suatu label yang diberikan kepada kaum wanita yang mempunyai ketertarikan seksual kepada wanita yang lain

Transvestisme - Lelaki yang suka memakai pakaian wanita dan memamerkan diri. Dikenal sebagai waria.

• Transeksual - Perempuan atau lelaki yang merasai diri mereka tergolong pada seks yang berlainan. Mereka merasakan bahwa mereka mempunyai organ seksual yang salah, sehingga mereka menjalani pembedahan pertukaran seks

v Perilaku seksual

* Menurut Wahyudi (2000) merupakan perilaku yang muncul karena adanya dorongan seksual atau kegiatan mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku. Perilaku seksual yang sehat dan dianggap normal adalah cara heteroseksual, vaginal, dan dilakukan suka sama suka, dan tentu saja dalam ikatan suami istri. Sedangkan yang tidak normal (menyimpang) antara lain Sodomi, homoseksual,lesbian,dll.

* Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual, menurut Purnawan (2004) yang dikutip dari berbagai sumber antara lain:
a. Faktor Internal

1. Tingkat perkembangan seksual (fisik/psikologis)

Perbedaan kematangan seksual akan menghasilkan perilaku seksual yang berbeda pula. Misalnya anak yang berusia 4-6 tahun berbeda dengan anak 13 tahun.

2. Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi

Anak yang memiliki pemahaman secara benar dan proporsional tentang kesehatan reproduksi cenderung memahami resiko perilaku serta alternatif cara yang dapat digunakan untuk menyalurkan dorongan seksualnya

3. Motivasi

Perilaku manusia pada dasarnya berorientasi pada tujuan atau termotivasi untuk memperoleh tujuan tertentu. Hersey & Blanchard cit Rusmiati (2001) perilaku seksual seseorang memiliki tujuan untuk memperoleh kesenangan, mendapatkan perasaan aman dan perlindungan, atau untuk memperoleh uang (pada gigolo/WTS)

b. Faktor Eksternal

1. Keluarga

Menurut Wahyudi (2000) kurangnya komunikasi secara terbuka antara orang tua dengan remaja dapat memperkuat munculnya perilaku yang menyimpang

2. Pergaulan

* Menurut Hurlock perilaku seksual sangat dipengaruhi oleh lingkungan pergaulannya, terutama pada masa pubertas/remaja dimana pengaruh teman sebaya lebih besar dibandingkan orangtuanya atau anggota keluarga lain.

sumber